Senin, 01 Juni 2009

Misteri Putih

Dari sudut ruang ….

Tatap nanarku hanya putih

Tiba sesosok bayang yang serba putih

Beriring rentak langkah si manis yang juga putih

Sosok itu berucap sendu

bahwa aq juga terlihat putih

dari ujung batas sujudku,

smua indra dan wujud diriku

Si manis pun berujar, pucat itu

adalah selimut ragaku

dia sibuk menorehkan tinta hitamnya

di lembaran yang juga putih

Sekilas pikir sesatku,

apakah ia tuliskan tanggal kematianku

ataukah dia torehkan puisi selamat tinggal bagiku

mungkinkah dia hanya sekedar

melatih jemari lentiknya saja ?

Setelah semua putih itu pergi

berkelebat lagi putih yang lain

layar laptopku pun memutih

menggodaku tuk trus berusaha

menghitamkannya lewat

sesaknya nafasku, jeritku yg tercekik,

aksaraku yang tercincang ,

dan sisa-sisa tangisku yang telah mengkristal

Belum juga usai,

GSM dan flexiku pun ikut memutih

apakah itu bukti setianya pada sang gadis

biar kami sehati dalam satu warna

senada dalam satu nyanyian

satu nadi dalam benaman jarum infus

Pekik tertahanku dalam ruang ini

menggema, membahana ….. meninggalkan eho

di lorong panjang rumah sakit

Tanpa kusadari,

Semua message yang ku kirim berlabuh tidak

pada dermaga yang ku tuju

smua kandas, trbenam di ujung kelopak mataku

yang baru terjaga dari suatu tidur panjang

masih di sudut ruang putih

Sadarkanku,

Ya ALLAH, maafkan aq sbelum

Kau hentikan akhir nyataku ini !

0 komentar: