sempat jejakmu terkisah
dalam bayang kaca televisi yang pedar
tapi kemudian kembali samar
dalam detak jarum jam
hilang dalam kebisuan
dijalanan
jejakmu kemudian kembali dilelehkan mentari
kadang dibekukan hujan
payung payung lusuh kala kami berharap ingin berteduh
menjinjing gunung dalam tiap kantong baju
kaupun menjelma menjadi langit teduh
berselimut lembaran uang seribu
jalang memang janji kami
tentang merumahkanmu dalam kelambu lembut
membuat kalian tak lagi takut tergigit nyamuk
tapi kemudian deras banjir membawanya
entah kemana
menggagahi janji bugil tak berbaju
hari ini
kisahmu menjadi tontonan sedih anak anakku
terbaring lunglai menghabiskan waktu
Sahabat
Senin, 01 Juni 2009
Pengemis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar