engkau hadir layaknya petir
mengejutkanku dalam sekejab
aku menunggumu untuk membunuhku
seperti debu terhapus waktu
dalam sebuah mendung
aku coba kagumi engkau dengan hati
hingga akhirnya engkau pergi
engkau pergi layaknya cahaya
sekejab hilang tak berbayang
apakah kau seorang malaikat
lembut menyentuh
lalu...
pelan membunuh
ketika terdengar parau suaraku
atau aku melintas dalam mimpimu
terima kasih...
atas senyum manis itu
by.gultom
Jumat, 29 Mei 2009
Senyum Malaikat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar